MISI BESAR ITU.....

Banyak orang berpikir saat sudah menikah, anak yang kita miliki adalah segalanya. Bagaimana anak harus mendapatkan makanan terbaik, pakaian terbaik, susu terbaik, sekolah terbaik dan pokoknya segala - galanya terbaik. Bahkan sering kita sebagai istri jauh lebih memprioritaskan kebutuhan anak diatas kebutuhan suami. Sebenernya memberikan yang terbaik untuk anak itu ga ada salahnya. Tetapi kita harus tahu sebenernya kenapa ya Tuhan memberikan anak untuk kita. Dari awal saya menikah, saya sering dibukakan Tuhan mengenai misi kecil ini. Iya, misi kecil. Karena sebenarnya kita punya misi yang jauh lebih besar dari hanya sekedar membesarkan anak. Jadi anak - anak yang kita miliki ini hanyalah misi Tuhan untuk kita sebagai trainer. Dari awal Tuhan menciptakan manusia, Dia sudah merancang suatu misi besar yang harus kita lakukan di dunia ini. Seperti kisah Yeremia yang dipanggil Tuhan dan diutus, Yer 1 : 5 "Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim  ibumu, Aku telah mengenal engkau , dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan   engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.  "
Tuhan berkata kepada Yeremia bahwa Tuhan sudah mengenal dia bahkan sebelum Yeremia dibentuk dalam rahim ibunya.  Tuhan sudah menetapkan Yeremia untuk menjadi nabi dan ini adalah misi besar yang harus diselesaikan oleh Yeremia sampai nanti waktunya habis dan dia harus kembali ke rumah Bapa. 

Saya yakin tidak hanya Yeremia yang sudah Tuhan rancangkan hidupNya. Tetapi kita semua. Setiap manusia yang ada di dunia sudah Tuhan kenal dan sudah Tuhan rancangkan misi besar apa yang harus kita lakukan di dalam dunia. Namun untuk memperlengkapi  kita dalam melakukan misi tersebut, Tuhan akan melatih kita terlebih dahulu. Caranya macam - macam. Salah satu caranya adalah melalui keluarga kita, terutama orang tua kita. Nah orang tua seperti apa yang Tuhan siapkan untuk melatih kita, itu hanya Tuhan yang tahu. Yang pasti Dia siapkan trainer terbaik untuk melatih kita agar suatu hari kita bisa melaksanakan misi rahasia yang Tuhan berikan kepada kita. Makanya jangan pernah mengeluh kenapa orang tua kita tidak sesempurna orang tua lain.
Analoginya seperti ini. Saat kita masuk ke sebuah perusahaan, biasanya kita di screening dulu dan ditempatkan di departemen dan fungsi yang sesuai dengan skill yang kita miliki. Setelah itu, kita akan diasah terus skillnya dan dicemplungin ke training - training yang tentunya sesuai skill dan akan mengupgrade skill kita bukan? Ga mungkin kan orang IT disuruh ikut training accounting  kalo emang itu ga berguna buat pekerjaan dia atau dokter disuruh training masak? Itulah mengapa kita memiliki keluarga yang berbeda - beda dan orang tua yang macem - macem. Bahkan mungkin ada yang terlahir tanpa memiliki orang tua. Pokoknya semuanya itu Tuhan ijinkan untuk mempersiapkan kita melakukan misi besar tersebut. 

Nah kita sebagai orang tua harus ingat misi kecil yang Tuhan berikan ini. Kita harus menjadi trainer untuk anak - anak kita. Memperlengkapi mereka dengan berbagai ilmu, skill yang berguna untuk mempersiapkan mereka melakukan misi besar yang akan mereka lakukan kelak. Nah misi besar nya apa? ini juga masih jadi rahasia. Tuhan akan memberitahukan saat waktunya sudah tepat. Saat Dia merasa kita sudah siap dan bisa DIPERCAYA. Semuanya akan dibuka melalui berbagai cara dan yang pasti semakin kita dekat dengan Tuhan, semakin banyak clue - clue  yang akan diberikan Dia kepada kita. Makanya salah satu hal yang sangaattt penting untuk kita perlengkapi anak - anak kita adalah bagaimana membuat anak - anak mencintai Firman dan intim dengan Tuhan. Gimana caranya kita memberikan pengertian bahwa mereka hanya bisa bersandar dan mengandalkan TUHAN. Jangan bersandar pada manusia, pada kepintaran apalagi sama google. :p

Sebagai trainer, kita harus menemani anak - anak kita untuk sama - sama menemukan misi ini. Ga ada polanya. Pokoknya semua terserah Tuhan. Mungkin ada yang orangtuanya sudah diberitahu sejak masih di dalam kandungan, misi apa yang akan dilakukan anaknya kelak. Ada yang masih muda belia Tuhan sudah kasih tau, ada yang mungkin uda besar kaya Musa dan Yeremia ini baru Tuhan kasih tau. Ya pokoknya tugas kita asli dampingin dan ingetin terus akan hal ini kepada anak - anak sejak dini. 

Saya sangat di proses Tuhannn sekali dengan masalah ini. Kadang saya suka lupa sama tugas yang diberikan Tuhan tentang ini dan SOK TAHU memakai cara yang menurut saya paling okeh untuk masa depan anak - anak saya dan akhirnya malah berusaha menjadi tuhan atas anak - anak saya. Salah satunya adalah mengenai sekolah. Bagi saya dengan anak -anak sekolah di tempat yang menurut saya paling sempurna di mata saya akan membuat anak -anak punya masa depan yang cerah dan selesai. Saya merasa tenang dan aman. Saya sudah mengandalkan sekolah ini untuk masa depan anak - anak saya. Padahal Tuhan ga mau saya mengandalkan apapun selain DIA. Saya sempat khawatir jika anak - anak saya ga sekolah di tempat yang sudah saya anggap sekolah paling sempurna, lalu bagaimana masa depan anak - anak saya kelak. Gimana kalo anak saya begini, begitu dst2. Pokoknya asli deh bikin saya turun 7 kilo dalam 2 bulan. HUhauaua... 

Tapi saya merasa Tuhan bener - bener memberikan proses kepada saya dan membuat saya sadar kembali. Bahwa saya ga boleh mengambil alih tugas Tuhan. Pokoknya taat ama Tuhan. Dia tau apa yang terbaik untuk anakNya. Anak - anak saya ini sebenernya anak - anak Tuhan. Milik Tuhan. Saya ini cuma dititipin. Dimintain tolong untuk trainingin anakNya Tuhan. Soalnya Tuhan mau pakai mereka untuk suatu misi besar itu. Jadi jangan SOK TAHU. ;p

Selain sebagai trainer, seperti yang sudah saya bilang diawal sebenernya kita sendiri pun punya misi besar yang sudah Tuhan siapkan. Ini yang sebenernya harusnya kita jauh lebih fokus dalam hidup. Kadang kita malah memberikan seluruh hidup dan hanya fokus terhadap 'misi kecil' tersebut. Anak - anak kita kelak hanya akan bersama kita sampai masa waktu tertentu. Mereka akan punya kehidupan sendiri. Nah sebelum saya bahas masalah misi besar tersebut saya juga mau bahas mengenai PARTNER

Dalam melakukan misi besar kita, Tuhan juga memperlengkapi kita dengan yang namanya partner karena bekerja dalam tim pasti hasilnya jauh lebih besar ketimbang sendiri bukan? Tapi partner ini, ga selalu menjadi cara setiap manusia melakukan misi besar tersebut. Ada juga yang ditugaskan seperti Paulus untuk melakukan misi besar tersebut tanpa partner. Pokoknya Tuhan yang tau semuanya. Tapi inget, partner ini bukan juga misi utama dalam hidup. Banyak orang yang fokus dan mungkin masuk ke dalam list doanya setiap malam untuk Tuhan mengirimkan partner dalam hidupnya. Padahal ini terbalik. Doa yang harus kita panjatkan setiap malam itu, tanya Tuhan apa misi besar yang Tuhan berikan dalam hidup kita. Jika kita sudah menemukan, lakukan! Berjalan menuju tugas utama yang harus kita lakukan dalam hidup. Jika Tuhan merasa kita sudah siap dan emang uda waktunya butuh penolong/tim/partner untuk melakukan misi besar itu, pasti Tuhan kirimkan. 
Kembali saya ambil analogi kalo bos kita ga mungkin hire orang baru hanya dengan alasan "duh, saya takut anak buah saya bosen dan ga ada temen curhat. Jadi coba deh saya cariin orang baru buat nemenin dia" .. Ga mungkin banget kann? Yang ada begitu di kasih orang baru untuk gabung sama tim anak buahnya, bukannya kerja malah becanda dan curhat melulu. Akhirnya kerjaan ga kelar. 

Seorang bos akan meng hire orang baru saat dia merasa emang tugasnya ini butuh dilakukan secara tim. Butuh partner untuk mengerjakan pekerjaan ini supaya pekerjaannya bisa lebih cepat selesai dan lebih sempurna. Nah orang yang di hire ini juga pasti ga sembarangan diambil. Di screening dulu terus dipastikan memang partnernya ini punya skill yang cocok. Tujuannya apa? Supaya ga salah pilih. Jangan sampe 1 bulan kerja uda resign. Uda gitu ternyata butuh programmer, ternyata skill orang ini tukang masak. Kan ga cocok banget kan? Susah ga cari karyawan yang bener - bener pas untuk tugas dan masuk ke tim tersebut. Susaahhhh.. Makanya sekarang head hunter dibayar mahal, dan sekarang ini perusahaan mengeluarkan budget yang sangat besar untuk departemen HR. Supaya saat terima orang itu ga asal - asalan. Terus sampe uda keterima, jangan sampe skillnya ga kepake atau ga cocok dan akhirnya turnover tinggi. 

Nah, makanya jangan suka tanya Tuhan. kok ga nemu - nemu jodoh Tuhan? kok susah amat nemu yang oke? Kita harus tau prosesnya itu emang panjang dan Tuhan tuh ga mau kasih kita partner sembarangan. Dia mau kasih kita the best deh pokoknya. Bisa jadi juga Tuhan uda siapin sebenernya. Tapi kitanya yang belum siap. Makanya Tuhan lagi persiapin kita. Makin kitanya ga fokus, makin kitanya kocar kacir sibuk dengan hal - hal lain, makin lama kita menemukan partner ini. 

Sayangnya banyak orang yang tidak sabar dan tidak mau bersandar penuh pada Tuhan. Akhirnya banyak yang mencari partner ini bukan untuk melakukan misi besar bersama. Tapi mencari orang yang bisa curhat bareng, bisa bercanda bareng, bisa membahagiakan dan mengisi kekosongan hidupnya. Jadi punya ekspektasi banyak terhadap pasangannya yang inti - intinya mengisi kekosongan hidup. Padahal manusia itu tidak mungkin bisa mengisi kekosongan hidup. Tuhan adalah KEPALA HRD paling the best. Screeeningnya ga akan ada yang bisa ngalahin dengan alat tes apapun di dunia ini. Tapi banyak manusia yang akhirnya ga mau menggunakan Tuhan sebagai HRD nya. Tapi akhirnya cari sendiri dan screening sendiri. Akhirnya saat melangkah, malah jadi ga senada. Akhirnya salah satu ga betah dan 'resign' dengan alasan ga cocok lagi. 

Ingat, Tuhan membenci perceraian. Jadi semisal kamu uda salah hire di awal, ya sudah. Tuhan memberikan kesempatan buat kita. Caranya gimana? Ya mau ga mau kita harus belajar bersama dari 0. Misalnya dalam tim kamu, kamu orang IT, terus kamu cari partner skillnya jago masak. Ya mungkin Tuhan bisa mix match misi besar itu menjadi sebuah project IT yang berhubungan dengan dunia masak. Tapi mau ga mau kamu harus mengerti dunia masak dan pasangan kamu, harus belajar dunia IT. prosesnya akan lebih lama, lebih bikin emosi. Tapi itu adalah konsekuensi atas pilihan hidup kita. Tapi ingat, Tuhan ga akan pernah tinggalin anak - anakNya sekalipun anakNya bandel, ga nurut. Saat kita melewati masa - masa sulit yang sekalipun sebenernya akibat kita sendiri, Tuhan akan temenin. Tuhan akan bantu dan terus merancangkan yang baik dalam hidup kita. Pokoknya jangan nyerah. Selesaikan semuanya sampai terakhir, sampai waktunya habis. Kembali ke jalan Tuhan, dan selesaikan misi besar itu sampai Tuhan bilang " sudah selesai. Waktumu sudah habis dan kamu sudah mengerjakan tugasMu dengan luar biasa". 

Masuk ke dalam misi besar, misi ini hanya bisa kita ketahui saat kita intim sama Tuhan. Terus baca surat cinta dari Tuhan (alkitab ) dan terus bersandar hanya sama Tuhan. Nanti perlahan - lahan, Tuhan yang akan bawa kita semakin dekat dengan misi tersebut. Kadang saya sering meragukan misi yang Tuhan berikan kepada saya. Apa benar Tuhan? Apa saya ga salah denger? Bagaimana caranya saya bisa melakukan hal itu? Kayaknya saya ga punya kemampuan sampai ke situ. Pokoknya banyak pikiran - pikiran seperti itu yang berkecamuk dalam pikiran saya. Tapi ajaibnya, Tuhan terus bukakan jalan. Perlahan - lahan saya merasa seperti main puzzle yang awal cuma dikasih bingkai, terus satu - persatu Tuhan kasih pecahan puzzlenya. Lama - lama makin keliatan ini puzzle gambar apa. 

Saat pertama saya bertemu dengan suami dan kami cerita tentang  misi yang Tuhan berikan masing - masing, ternyata misi ini jika digabungkan menjadi misi yang sangat besar tapi nyambung. Partner itu bukan berarti harus sama bidangnya. Semisal suami dokter istri pun harus dokter. Tidak. Tapi pasti misi besarnya itu nyambung. Maka itulah kenapa di BPN, kita sering dibilangin untuk cari pasangan yang sevisi dan semisi. Kita harus temukan dulu misi besar itu apa, baru bisa ketawan pasangan kita ini 1 jurusan apa gak. 

Setelah menjadi suami istri, tentunya sudah bukan saya lagi. Tapi kami, karena kami sekarang adalah tim. Semakin kami melangkah entah mengapa kami sering merasa takjub dengan pintu - pintu yang Tuhan bukakan. Kayak lagi naik perahu, kita mendayung, tapi Tuhan yang arahin anginnya. Terus tiba - tiba kita uda sampe sini dan situ. Pokoknya ajaib. Jadi emang kita ga harus cape - cape mikirin ini mau kemana, caranya gimana dst2. Pokoknya fokus dengan tujuan utama.

Oh ya, 1 lagi saya mau tambahin mengenai Partner. Kita ga usah khawatir dengan masalah berkat dalam hidup. Jangan lihat harta orang tua dari partner kita. Asalkan memang itu partner yang sudah Tuhan siapkan untuk kita, dan memang kita ikutin prosesnya Tuhan, semua Tuhan yang cukupkan. 
Analogi lagi dengan cerita perkantoran. Ga mungkin kan perusahaan memberikan project ke anak buahnya misalnya disuruh pergi ke suatu tempat, sebut saja Amerika. Tapi kamu disuruh bayar tiket pesawat sendiri, terus hotel sendiri dan makan sendiri. Ga mungkin kan. Pasti semua disiapin perusahaan. Bahkan biasanya kita diberikan uang saku buat jajan di sana. Jadi Tuhan ga mungkin kasih kita sebuah misi besar, tapi kita ga diperlengkapin dengan fasilitas penunjang. Ga mungkin hidup kekurangan ASALKAN KITA DALAM PROSES MENGERJAKAN PROJECT DARI TUHAN, bukan 'project pribadi'. 

Semakin tinggi jabatan dan tanggung jawab kamu dalam perusahaan, semakin tinggi fasilitasnya bukan? Tuhan itu Tuhan yang adil. Dia ga mungkin jadi Bos tipe mau peres karyawan gila - gilaan tapi ga mau kasih kompensasi yang sesuai. Tapi kompensasi ini macem - macem bentuknya. Ga hanya dalam bentuk uang. Pokoknya percaya deh Tuhan itu adil dan tidak akan membiarkan anakNya kelaparan. 

Saya sendiri mengalami dalam hal ini. Saat awal saya baru jadian sama suami, saya inget banget kami membahas target berapa tahun lagi kami akan menikah, Terus berapa biaya yang harus kami siapkan, dan berapa tabungan yang kami miliki. Kebetulan kami baru lulus kuliah dan bekerja. Suami sudah bekerja dari jaman kuliah karena orangtuanya mengalami masalah keuangan. Sehingga suami bekerja untuk membiayai kuliahnya sendiri. Suami juga bantu - bantu membayar utilities keluarga. Walo ga banyak, tapi lumayan lah ya buat mahasiswa bisa melakukan itu. Sang suami punya menabung sedikit - sedikit dan akhirnya punya tabungan beberapa juta. Ga banyak sih. Tapi hanya itu yang dia miliki saat itu. 
Saat kami baru jadian beberapa bulan, suami memberitahukan bahwa dia mau membantu orangtuanya untuk memberikan seluruh isi tabungannya yang akan dipakai untuk bayar uang pangkal adiknya yang mau sekolah. Saat itu dia minta ijin sama saya. Pertama kali saya dengan itu, agak down juga sih. Soalnya saat kami hitung - hitun kemarin ini biaya pernikahan kami, kami harus menabung cukup banyak. Kami hampir ga pernah nonton bioskop dan sering makan warteg sama nasi tek tek buat pacaran demi menabung. HEhehe.. Kalo ditambah tabungan yang jadi 0, berapa lagi harus kami sisihkan setiap bulan. 

Tapi saat itu, saya berpikir dia belum menjadi suami saya. Tanggung jawab dia adalah keluarganya. Saya juga percaya Tuhan ga akan membiarkan kami meminta - minta dan kekurangan. Saya biarkan suami bisa menjadi berkat untuk keluarganya. Puji Tuhan, adiknya pun bisa sekolah di tempat yang dia inginkan dan kami pun mendapatkan sukacita. Disitu saya juga bisa melihat suami adalah orang yang bertanggung jawab dan sayang dengan keluarganya. 

Memang setelah hari - hari itu ga mudah buat kami. Saya pun ke kantor selalu masak nasi di kos, terus beli lauk di warteg dengan harga 3 - 4rban untuk dijadikan bekal ke kantor. Kalo mau jalan - jalan ke mall, kami makan dulu di pinggiran, baru jalan - jalan ke mall. Heuheue.. Asli deh kalo diinget - inget, kok bisa ya saya melewati itu semua. Padahal saya ini termasuk anak manja yang maunya enaknya aja terus. hauhaua.. 

Tapi puji Tuhan, apa yang kami tabur kami tuai.  Kadang saya merasa berkat Tuhan ini tiada berkesudahan. Tuhan bisa memberikan apa yang lebih dari kami minta. Bahkan dari yang cuma nyempil - nyempil iseng di pikiran kami, sampai yang ga kami pikirkan pun Tuhan sediakan. Yah, memang kami ini bukan orang berkelebihan yang duitnya ga berseri. Tapi kami merasa sangat diberkati. Sukacitanya  itu dapet banget. Praise The Lord!

Mari kita lakukan misi besar itu dan siapkan anak - anak kita untuk melakukan misi - misi besarnya. 





Comments

Popular posts from this blog

NYX , very love it!!

Akhirnya cat rambut DONE!!

Diet time with Olive oil n Quaker oat