Struggle with our life

Mau update tentang wedding day sebentar. Hehehee... 5 hari lagi.... OMG.... waktu sangat cepat berlalu ya sodara - sodara.....Hari ini gw konseling terakhir sama Penatua dan Pembina BPN kita, terus kita juga didoain dan rapat terakhir untuk pemberkatan terus Gladi bersih.

Saat Gladi bersih, kita bener - bener kudu praktekkin semuanya secara detail dari awal ampe akhir bahkan pengucapan janji nikah. Asliii.. disitu aja uda babibu, apalagi di hadapan banyak orang ya.. huaaa.... dag dig dug.... Gw aja baru tau ada gladi bersih ginian tadi pas pertemuan. Jadi belom nyiapin bener - bener. Untung uda apalin janji nikah dari beberapa hari yang lalu. Hehehe...Sekian wedding updatenya...

Lanjut, gw mao membahas tentang struggle with our life terutama buat anak - anak yang broken home, khususnya wanita - wanita. Why? karena gw juga wanita. Hehehe.. Menurut gw, penting bagi seorang wanita untuk struggle dalam setiap masalah apapun yang sedang dihadapi karena peran kita ini sangat penting dalam keluarga. Menjadi penolong untuk SUAMI.

Sampai ada kalimat yang mengatakan " dibalik kesuksesan seorang suami ada seorang istri yang bijak". Gw sangat setuju dengan kalimat ini. Sebagai contohnya ada beberapa kasus yang gw perhatikan dimana ada anak kandung benci kepada orangtuanya sendiri. Biasanya kasus - kasus seperti ini ada di pihak cowo. Kenapa? karena cewe ini provokator sejati. Dalam 1 hari, kita sebagai seorang wanita kan harus mengeluarkan min 10.000 kata, pastinya dari 10.000 kata yang kita keluarin sebagian masuk ke kuping suami apalagi kalo diomongin setiap hari.

Menurut logika gw, namanya anak kandung itu ga mungkin sampe benci banget hingga memutuskan tali silahturami dengan keluarganya. Tapi kalo dikomporin terus - terusan akhirnya,sang suami jatuh juga. Kalo gw perhatikan, berbeda kasusnya kalo suami yang ngomporin istrinya buat putusin tali silahturami dengan keluarga kandungnya. Biasanya cenderung gagal, karena cowo ga sejago cewe dalam provokator. Hehehe.. Walo ada juga mungkin ya yang berhasil.

Sebenernya disini gw cuma dapet, kita sebagai wanita harus belajar untuk bijak dan belajar buat 'ngompor2'in kebaikan, Firman Tuhan, ketenangan untuk suami kita. Maka itulah yang bisa membawa kesuksesan bagi sang pria. Bagaimana pria kita bisa sukses jika setiap hari kita bodoh2in terus, kata - katain terus, atau kasih pikiran - pikiran negatif setiap harinya. Pasti itulah yang akan terjadi pada mereka.

Nah, bagaimana supaya kita bisa bijaksana dan 'ngompor2'in hal positif itu kepada sang suami? gw mao bahas ini dimulai dari masa singleness kita. Baru aja ada temen yang curhat tentang masalah keluarga dia. Dari masalah keluarga yang dia hadapi, dia memiliki respon jadi cuek, dingin dan ga perduli lagi. Dia bilang dia juga digituin, jadi wajar lah kalo dia memiliki sifat seperti itu.

Disitu, gw langsung mikir. Wanita yang terluka tentunya luka ini bakal dia bawa - bawa terus bahkan sampai dia uda menikah dan punya anak. Alhasil dia akan perlakukan suami dan anak2nya seperti keluarganya dulu memperlakukan dia. Walaupun dia terus bilang dia ga akan perlakukan apa yang dilakukan keluarganya terhadap dia ke dalam keluarga barunya kelak, tetapi percayalah justru itulah yang akan kalian lakukan bahkan mungkin lebih parah.

Makanya kenapa gw bilang buat wece2, kita harus struggle sama hidup kita. Dalam setiap masalah yang kita hadapi, kita harus terus minta pemulihan dan kekuatan dari Tuhan. Hal ini akan sangat berguna untuk masa depan kita kelak. Kalo setiap masalah yang kita hadapi ga kita cari solusinya dan terus menumpuk itu dan 'membiarkannya', sama aja kaya kita numpuk sampah di halaman belakang yang akhirnya jadi racun lama2 karena ga di bersihkan dan dimusnahkan. Efek racun sampah itu biasanya baru akan berasa saat kita uda membina rumah tangga sendiri.

Kenapa wanita yang gw bahas terus? Soalnya wanitalah yang didominasi dengan perasaan dibanding logika.  Walaupun lelaki pun ga bagus memiliki luka dan ga diberesin. Efeknya juga jelek dan besar buat keluarga. But, disini gw mao bahas khususnya wanita. Karena dengan ke struggle an kita, kita bisa jadi penolong buat pria - pria yang mungkin memiliki luka. Lebih sulit untuk pria yang menyembuhkan luka istrinya ketimbang istri yang menyembuhkan luka pria. ( Pendapat pribadi.. hehee)... Ya, mungkin efek 10rebu katanya itu kali ya...

Peran kita itu ga cuma buat suami, tapi juga buat anak - anak kita kelak. Setiap kata - kata dan tindakan yang kita lakukan akan banyak efeknya buat keluarga kita. So, buat cewe2 mari kita terus dekatkan diri pada Tuhan dan minta Tuhan terus ajar kita, buat kita bisa menghadapi semua masalah kita dan memiliki respon positive.

Makanya selama beberapa bulan ini, gw terus merenung kenapa banyak hal - hal besar yang terjadi dalam hidup gw. Kenapa ada aja masalah yang menimpa di saat - saat gw mao menikah. Ternyata, gw sedang dipersiapkan Tuhan untuk menuju ke bahtera rumah tangga.

Gw inget, leader gw pernah bilang bila respon negatif gw ini terus gw bawa sampe ke rumah tangga, itu bisa gawat. Bisa jadi boomerang buat keluarga kita. Dia terus nyuruh gw hati - hati. Gw langsung berpikir, dan terbuka sekarang ternyata emang kita ini harus melatih diri kita untuk ga pake emosi, ga pake perasaan yang berlarut2 dan terus deket sama Tuhan.

Gw tau, sampai detik inipun Tuhan terus ajar dan proses gw. Kita terus dimurnikan bagai emas supaya kita memiliki hati yang tulus. So, bersyukurlah wanita - wanita bila sampai detik ini Tuhan terus kasih kesempatan untuk kita menghadapi cobaan, masalah - masalah dan  proses - proses yang ga enak. Semuanya itu adalah pemurnian buat kita supaya kita terus memiliki hati yang tulus dan bijaksana sebab kita punya peran yang besar dalam memasuki rumah tangga.

Jangan sampe kita jadi wanita yang mudah meledak, terus berpikir negatif dalam segala hal, emosi yang lebay dan sering mengasihani diri sendiri bahkan penuntut. Jadilah wanita penolong dan bukan perongrong. Ini ga cuma berlaku saat kita menghadapi calon or suami kita aja. Tapi juga kepada siapapun. Itu adalah latihan buat kita.

Makanya, gw senang banget dengan adanya majalah PEARL. Kita, wanita - wanita Allah harus terus struggle. Kebetulan thema edisi kali ini tentang wanita - wanita luar biasa yang diceritakan di Firman Tuhan. Banyak contoh - contoh kasus hingga mendetail di majalah ini yang patut kita contoh. Tinggal pilih  yang mana yang bisa kita ambil dalam kasus kita. Hehhee.. So, ayo maju wanita - wanita Allah!!